Senin, 29 Desember 2014

Cara Untuk Mendapatkan Beasiawa Keluar Negeri











Pemerintah Perancis membuka peluang beasiswa besar bagi mahasiswa asal Indonesia. Namun, penguasaan Bahasa Perancis menjadi syarat utama untuk dapat menempuh pendidikan dengan jalur beasiswa di negeri yang terkenal dengan menara Eifel itu.
Hal tersebut dungkapkan oleh atase kerjasama universitas Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia, Antoine Devoucoux de Buysson saat memberikan seminar tentang peluang studi di Perancis yang diselenggarakan di Mini Theatere PPB Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, belum lama ini.
Antoine menjelaskan, Perancis menjadi tujuan utama mahasiswa di dunia dalam menempuh pendidikan. Hal itu dikarenakan adanya kualitas pendidikan yang baik dengan biaya hidup relatif rendah.
Tidak sampai di situ, ia menyebutkan, pemerintah negaranya tidak membeda-bedakan mahasiswa dalam atau luar negeri. Mereka sama-sama berkesempatan mendapatkan subsidi biaya pendidikan alias gratis.
Pemerintah Prancis, lanjutnya, memang memberikan beasiswa dalam bentuk subsidi biaya pendidikan bagi para pelajar yang menuntut ilmu di negeri yang menjadi kiblat fashion dunia itu.
Namun ia mengingkatkan, para pelajar yang ingin mendapatkan subsidi haruslah mengambil program berbahasa Perancis dan mampu menggunakan Bahasa Perancis untuk bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga menepis anggapan bahwa Bahasa Perancis adalah bahasa yang sukar untuk dipahami. Bahasa Perancis, katanya, saat ini telah banyak digunakan oleh diplomat dan merupakan salah satu bahasa resmi PBB.
“Bahasa Perancis mudah dipahami. Selain itu Bahasa Perancis banyak digunakan diplomat dan menjadi bahasa resmi PBB setelah Bahasa Inggris,” ungkapnya pada acara yang digelar Warung Perancis UMY itu.
Di sisi lain ia juga menerangkan bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim tidak perlu khawatir ketika tinggal di negaranya. Sebab ia mengaku, penduduk Perancis sangat terbuka dengan pendatang, lebih-lebih yang memiliki latar belakang kepercayaan yang berbeda. (Hamim Thohari)

Sumber:www.Kompas.com
                                 Infomasi Tentang Air Asia


 Pesawat Air Asia rute penerbangan Surabaya ke Singapura hilang kontak dengan Pengawas lalu lintas udara pada hari Minggu (28/12/2014). Rute perjalanan pesawat diduga bukanlah sebab yang umumnya terjadi.
Kronologi Pesawat Air Asia Hilang kontak dengan Menara pengawas lalu lintas udara di Jakarta, pada jam 06.17 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Di dalam Pesawat Air Asia ini terdapat 155 penumpang dan kru Air Asia. Seharusnya, Pesawat Air Asia mendarat di Singapura pada pukul 08. 30 waktu setempat atau pukul 07.30 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
Kantor Maskapai Penerbangan AirAsia di Kuala Lumpur, Malaysia, menyatakan upaya pencarian telah diawali. Selain data penerbangan be-serta jumlah penumpang dan juga kru, belum ada informasi detail yg lain yang dilansir.
Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak, sempat meminta untuk berbelok ke sejumlah derajat, dari rute yang biasa.
“Pesawat Air Asia Agak sedikit menempuh jalur berlainan, ” kata Hadi Mustofa Staf khsusus menteri perhubungan,.
Hadi Mustofa menambahkan bahwa memang dalam situasi normal, memang biasanya ketika Pesawat naik ketinggian, pesawat minta serong sedikit dari jalur semestinya. “Pilot minta naik dari ketinggian 3200, ke ketinggian 3400, ” ujarnya
Sekian Infonya moga bermamfaat